1. PENGERTIAN
Appendisitis akut adalah keadaan yang disebabkan oleh peradangan yang mendadak pada suatu appendiks ( Baratajaya, 1990).
2. PENGKAJIAN
1) Anamnesa
a. Identitas
b. Riwayat penyakit sekarang
c. Riwayat penyakit dahulu
d. Riwayat penyakit keluarga
e. Pola Fungsi Kesehatan
f. Pola persepsi dan tatalaksana hidup sehat
g. Pola Tidur dan Istirahat
h. Pola aktifitas
i. Pola hubungan dan peran
j. Pola sensorik dan kognitif
k. Pola penanggulangan stress
l. Pola tata nilai dan kepercayaan
2) Pemeriksaan
a. Status Kesehatan umum
Kesadaran biasanya kompos mentis, ekspresi wajah menahan sakit tanpa sakit ada tidaknya kelemahan.
b. Integumen
Ada tidaknya oedem, sianosis, pucat, pemerahan luka pembedahan pada abdomen sebelah kanan bawah .
c. Kepala dan Leher
Ekspresi wajah kesakitan pada konjungtiva lihat apakah ada warna pucat.
d. Torax dan Paru
Apakah bentuknya simetris, ada tidaknya sumbatan jalan nafas, gerakan cuping hidung maupun alat Bantu nafas frekwensi pernafasan biasanya normal (16 – 20 kali permenit). Apakah ada ronchi, whezing, stridor.
e. Abdomen
Pada post operasi biasanya sering terjadi ada tidaknya pristaltik pada usus ditandai dengan distensi abdomen, tidak flatus dan mual, apakah bisa kencing spontan atau retensi urine, distensi supra pubis, periksa apakah produksi urine cukup, keadaan urine apakah jernih, keruh atau hematuri jika dipasang kateter periksa apakah mengalir lancar, tidak ada pembuntuan serta terfiksasi dengan baik.
f. Ekstremitas
Apakah ada keterbatasan dalam aktivitas karena adanya nyeri yang hebat, juga apakah ada kelumpuhan atau kekakuan.
3) Pemeriksaan Penunjang
a. Pemeriksaan Laboratorium.
Darah. Ditemukan leukosit 10.000 – 18.0000 mn.
Urine. Ditemukan sejumlah kecil leukosit dan eritrosit .
b. Pemeriksaan Radiologi.
BOF, Tampak distensi sekum pada appendisitis akut.
3. ANALISA DATA
Dari data pengkajian dikelompokkan menjadi data subyektif dan data obyektif lalu dianalisa sehingga dapat ditarik kesimpulan masalah yang timbul dan untuk selanjutnya dapat dirumuskan diagnosa keperawatan.
4. DIAGNOSA KEPERAWATAN.
Tahap akhir dari pengkajian adalah diagnosa keperawatan. Diagnosa keperawatan ditetapkan berdasarkan analisa data yang diperoleh dari pengkajian data. Diagnosa keperawatan yang mungkin muncul pada penderita post appendiktomy :
1. Gangguan rasa nyaman (nyeri) sehubungan dengan insisi pembedahan.
2. Kecemasan sehubungan dengan kurangnya informasi dari team kesehatan akan penyembuhan penyakit.
3. Potensial terjadi infeksi dengan invasi kuman pada luka operasi.
5. ASUHAN KEPERAWATAN
a. Gangguan rasa nyaman (nyeri) sehubungan dengan insisi pembedahan.
Tujuan :
Nyeri berkurang dalam waktu kurang dari 24 jam.
Kriteria Hasil :
1) Klien menyatakan nyeri berkurang, tidak takut melakukan mobilisasi, klien dapat istirahat dengan cukup.
2) Skala nyeri sedang
Rencana Tindakan :
1) Beri penjelasan pada klien tentang sebab dan akibat nyeri.
2) Ajarkan teknik relaksasi dan destraksi.
3) Bantu klien menentukan posisi yang nyaman bagi klien.
4) Rawat luka secara teratur dan aseptik.
Implementasi :
1) Memberikan penjelasan kepada pasien tentang penyebab dan akibat dari rasa nyeri
2) Mengajarkan tekhnik relaksasi distraksi
3) Membantu klien memberikan posisi yang nyaman dan aman
4) Melakukan perawatan luka secara teratur (1 x 24 jam)
Evaluasi :
1) Pasien tidak tampak kesakitan dengan ditandai dengan pasien dapat melakukan aktifitas ringan
2) Skala nyeri dari pasien berkurang.
b. Kecemasan sehubungan dengan kurangnya informasi dari team kesehatan akan penyembuhan penyakit
Tujuan :
Rasa cemas berkurang.
Kriteria hasil :
Kecemasan klien berkurang dengan di tandai : klien dapat tidur dengan tenang dan berkomunikasi dengan teman sekamarnya.
Rencana Tindakan :
1) Jelaskan keadaan proses penyebab dan penyakitnya
2) Jelaskan pengaruh psikologis terhadap fisiknya (Penyembuhan penyakit).
3) Jelaskan tindakan perawatan yang akan diberikan
Implementasi :
1) Memberikan penjelasan mengenai penyakit dan tindakan medis yang akan dilakukan.
2) Menjawab pertanyaan pasien dengan singkat dan jelas.
Evaluasi :
1) Pasien tidak tampak cemas dan beraktifitas ringan.
c. Potensial terjadi infeksi sehubungan dengan invasi kuman pada luka operasi.
Tujuan :
Infeksi pada luka operasi tidak terjadi.
Kriteria hasil :
Tidak ada tanda – tanda infeksi, luka bersih dan kering.
Rencana tindakan :
1) Beri penjelasan pada klien tentang pentingnya perawatan luka dan tanda - tanda atau gejala infeksi.
2) Rawat luka secara teratur dan aseptik.
3) Jaga luka agar tetap bersih dan kering.
4) Jaga kebersihan klien dan lingkungannya.
5) Observasi tanda – tanda vital.
6) Kolaborasi dengan dokter untuk antibiotik yang sesuai.
Implementasi :
1) Memberikan penjelasan tentang pentingnya perawatan luka untuk mencegah terjadinya komplikasi
2) Melakukan perawatan luka secara benar dan steril.
3) Membatasi pengunjung
4) Melakukan pemeriksaan rutin Tanda Tanda Vital
5) Memberikan terapi sesuai dengan advice tim medis
Evaluasi :
1) Tidak terdapat tanda tanda infeksi.
2) Luka bekas operasi bersih dan kering.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
silahkan berikankomentar pada posting yang saya buat, berikan saran maupun kritik yang pastinya nanti akan menjadikan blog ini menjadi lebih bermanfaat bagi kita semua...