The time is...

Rabu, 16 Maret 2011

Asuhan Keperawatan Hemoroid

1. PENGERTIAN

Hemorrhoid adalah varices vena eksternal dan / atau internal dari kanal anus yang disebabkan oleh adanya tekanan pada vena-vena anorektal.

2. PENGKAJIAN FOKUS

a. Subyektif

1) Pola makan dan minum

a) Kebiasaan

b) Keadaan saat ini

2) Riwayat kehamilan

Kehamilan dengan frekwensi yang sering akan menyebabkan hemorrhoid berkembang cepat

3) Riwayat penyakit hati

Pada hypertensi portal, potensi berkembangnya hemorrhoid lebih besar.

4) Gejala / keluhan yang berhubungan

a) Perasaaan nyeri dan panas pada daerah anus

b) Perdarahan dapat bersama feces atau perdarahan spontan (menetes)

c) Prolaps (tanyakan pasien sudah berapa lama keluhan ini, faktor-faktor yang menyebabkannya dan upaya yang dapat menguranginya serta upaya atau obat-obatan yang sudah digunakan)

d) Gatal dan pengeluaran sekret melalui anus

b. Obyektif

1) Pemeriksaaan daerah anus

2) Amati tanda-tanda kemungkinan anemia :

a. Warna kulit

b. Warna konjungtiva

c. Waktu pengisian kembali kapiler

d. Pemeriksaan Hb


3. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK

a. Colok dubur

b. Proktoscopi, untuk memastikan bahwa keluhan bukan disebabkan oleh proses radang atau keganasan

c. Pemeriksaan feces terhadap adanya darah samar

4. DIAGNOSA KEPERAWATAN

a. Nyeri anal berhubungan dengan trombus vena hemoroidalis

b. Cemas berhubungan dengan keterbatasan pengetahuan tentang tindakan operasi

c. Resiko tinggi terjadi anemia berhubungan dengan perdarahan vena hemorrhoidalis

5. ASUHAN KEPERAWATAN

a. Nyeri anal berhubungan dengan trombus vena hemoroidalis

Tujuan:

Nyeri berkurang sampai dengan hilang.

Kriteria hasil :

Rasa nyeri hilang dengan ditandai :

1) Wajah pasien tampak tenang

2) Tanda-tanda vital normal

3) Pasien mengatakan nyeri berkurang atau hilang

4) Pasien dapat istirahat tidur

Rencana Tindakan :

1) Berikan posisi yang nyaman

2) Observasi tanda-tanda vital

3) Ajarkan teknik untuk mengurangi rasa nyeri seperti membaca, menonton, menarik nafas panjang, menggosok punggung, dan lain-lain.

4) Pertahankan rendam duduk (sit bath) dengan larutan hangat, dengan larutan PK 2 x/hari. Sit bath 3 sampai 4 kali sehari

5) Berikan diit tinggi serat dan hidrasi yang cukup

6) Jelaskan pada pasien tentang rasa nyeri yang dialaminya dan tentang tindakan dilakukan

7) Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian analgetik, pencahar

Implementasi :

1) Memberikan posisi yang nyaman pada pasien

2) Melakukan observasi tiap 2 jam sekali

3) Mengajarkan teknik relaksasi dan mengalihkan perhatian (membaca, melihat tv, mengajak berbicara)

4) Mengajurkan pasienuntuk banyak makan sayur dan minum air putih yang banyak.

5) Memberikan terapi sesuai dengan advis tim medis

Evaluasi :

1) Pasien tidak tampak kesakitan/ nyeri

2) Tanda- tanda vital normal dengan dilakukan pemeriksaan seara teratur

3) Pasien dapat berak dengan lancar (tidak keras)

4) Pasien dapat istirahat tidur.

b. Cemas berhubungan dengan keterbatasan pengetahuan tentang tindakan operasi

Tujuan:

Cemas berkurang sampai dengan hilang dengan

Kriteria hasil :

1) Ekspresi wajah pasien terlihat tenang

2) Pasien dapat mengulang kembali informasi yang diberikan

Rencana Tindakan :

1) Kaji tingkat kecemasan yang dialami pasien

2) Beri waktu buat pasien untuk mengungkapkan secara verbal kecemasannya

3) Jelaskan pada pasien tentang tujuan dari tindakan operasi yang dialami

4) Libatkan keluarga dalam memberikan dukungan

5) Dampingi pasien untuk pasrah dan berdoa kepada Tuhan

Implementasi :

1) Mengkaji tingkat kecemasan pasien

2) Memberikan waktu kepada pasien untuk mengajukan pertanyaan dan menjawab dengan singkat dan jelas.

3) Menjelaskan tindakan yang akan dilakukan.

4) Melibatkan keluarga pasien dalam memberikan motivasi

5) Menganjurkan kepada pasien untuk selalu ber doa.

Evaluasi :

1) Kecemasan pasien berkurang sampai dengan hilang sesuai dengan kriteria yang diharapkan.

c. Resiko tinggi terjadi anemia berhubungan dengan perdarahan vena hemorrhoidalis

Tujuan :

Pasien akan terhindar dari anemia

Kriteria hasil :

1) Konjungtiva merah muda

2) Hb dalam batas normal

3) Kapilary refill <>

Intervensi

1) Monitor tingkat perdarahan pasien

2) Observasi tanda-tanda vital

3) Berikan diit tinggi kalori tinggi protein dan banyak mengandung zat besi

4) Ajarkan pasien teknik relaksasi pernafasan pada saat buang air besar

5) Monitor tanda-tanda anemia: tampak lelah, tidak bersemangat, kulit pucat

6) Bila anemia berat kolaborasi pemberian cairan dan transfusi


Implementasi :

1) Memonitor tingkat perdarahan.

2) Melakukan observasi tiap 2 jam

3) Memberikan diit sesuai dengan kondisi pasien

4) Mengajarkan teknik relaksasi untuk mencegah proses mengejan

5) Mengobservasi tanda tanda anemia

Evaluasi

Anemia tidak terjadi sesuai dengan kriteria yang diharapkan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

silahkan berikankomentar pada posting yang saya buat, berikan saran maupun kritik yang pastinya nanti akan menjadikan blog ini menjadi lebih bermanfaat bagi kita semua...